Jika ditilik beberapa tahun belakangan ini, Indonesia sedang dilanda demam offroad roda dua. Dengan munculnya berbagai jenis motor trail di pasaran, calon konsumen semakin dimanjakan dengan berbagai pilihan sepeda motor yang tentunya selalu menawarkan kelebihan dibanding para pesaingnya.
Untuk ‘spesies’ trail bike khususnya, faktor mesin dan kaki-kaki masih menjadi perhatian utama. Sebab untuk melibas medan/daerah yang sulit dilalui kendaraan biasa, mesin dan kaki-kaki menjadi hal yang paling krusial. Biarpun punya riding-skill bagus, tetap saja nggak ada seorang pun yang mau stuck di hutan belantara sendirian gara-gara mesin jebol, suspensi rusak, atau swing-arm patah.
Namun demikian, untuk melebarkan sayap bisnisnya, para produsen motor trail saat ini pun mulai menawarkan aspek lain yang tidak kalah pentingnya, yaitu tampilan motor. Dengan tampilan yang ‘sangar’ dan ekstrim, motor trail (dirtbike) yang memiliki segmen pasar terbatas ini seakan mempunyai ruang lebar untuk menarik pangsa pasar baru.
Saat ini sulit rasanya bagi calon konsumen untuk membandingkan motor keluaran lokal satu dan lainnya. Sebab memang kala ini desain motor trail sudah benar-benar bersaing dengan motor trail keluaran Eropa maupun Amerika. Meski tetap saja aspek kualitas mesin, rangka motor, dan kenyamanan, masih jauh tertinggal.
Di tengah gempuran motor trail berpenampilan garang, ternyata saat ini masih banyak orang yang tetap setia dan fanatik dengan motor trail berpenampilan old-school. Sebut saja motor-motor sekelas Honda XL, Suzuki DR, atau Yamaha DT lawas. Mereka tetap memiliki penggemar fanatik yang seakan nggak pernah habis ditelan zaman. Muncul lagi, lalu muncul lagi… meski terkadang ‘daleman’ mesin sudah di-kanibal.
TNI AD rides Suzy TS-125 bikes
Photo source: Military Vehicle
Di Indonesia sendiri, motor trail lokal yang masih banyak peminat dan penggemar fanatiknya adalah Suzuki TS 125 2-tak (2-stroke). Motor trail dual-purpose ini pernah menjadi primadona trail-bikers Indonesia di era tahun 80 hingga 90-an. Dengan karakter mesin 2-tak yang garang dan body yang ‘singset’, tidak hanya para offroader lokal yang banyak menggunakannya, bahkan pada masa itu sering kali kita melihat anggota polisi atau tentara berlalu lalang menggunakan motor jenis ini di jalan raya.
Dengan handling yang bagus, body yang singset, mesin 2-tak yang berkarakter garang nan-berisik, dan berat motor yang cukup ideal buat pemotor di Indonesia, sepertinya Suzuki TS 125 akan selalu menjadi bidikan alternatif meski saat ini Kawasaki KLX 150 (4-stroke) sedang mendominasi pasar. Lagian, motor 2-tak itu ideal sekali buat mengintimidasi lawan jika sedang turun di arena balap/kompetisi. Coba aja kalo nggak percaya.
Old-School Rocks!
Frans ‘TRABAS’ Tanujaya
Photo source: Dirtbikers.Net
Suzy in action
Video by: SameStreetOfficial (YouTube)
The Legend of Suzuki TS-125
Video by: Guntur Hermawan (YouTube)
Featured image courtesy of Kaskus